KIPRAH MAHASISWA

KIPRAH MAHASISWA DALAM KEPEMIMPINAN MENUJU INDONESIA BERDAYA

oleh     :

Evelina Astra Patriot (Universitas Sriwijaya FKIP Fisika 2010)

                        Mahasiswa merupakan salahsatu generasi penerus bangsa yang diharapkan mampu untuk membangun bangsa menjadi lebih baik dalam segala hal. Dalam hal ini, tentunya mahasiswa yang dibutuhkan disini adalah mahasiswa yang berdedikasi dengan kualitas yang baik tidak hanya dari segi kemampuan intelektual (pola berfikir) saja tetapi juga dari segi sikap/tingkahlaku/etika. Mengapa mahasiswa sangat dibutuhkan sebagai generasi penerus bangsa? Karena jelas, bahwa dalam kiprahnya sebagai mahasiswa yang telah mengalami dan menjalani masa perkuliahan di dunia kampus, tentunya telah dibekali ilmu – ilmu yang bermanfaat dari para pendidik, pengalaman organisasi yang luarbiasa, dll. Hal ini tentunya akan menimbulkan beberapa opsi dampak baik maupun buruk terhadap sikap, tingkahlaku, dan pola pikir selama di menjalani masa perkuliahan. Melalui dunia kampus, mahasiswa selayaknya telah banyak belajar segala sesuatunya. Namun tidak hanya itu, melalui karakteristik di kehidupan lingkungan sekitarpun juga akan membawa mahasiswa tersebut dapat menjadi manusia yang berguna tidak hanya untuk dirinya semata tetapi juga berlaku untuk oranglain dan masyarakat luas. Namun, tentunya dalam hal ini pembentukan sikap yang baik ataupun buruk tergantung pada mahasiswa itu sendiri. Karena, hanya merekalah yang mampu untuk mengendalikan dan mengarahkan pola pikir dan tingkah lakunya untuk menjadikan dirinya seperti apa dia kelak.

Mahasiswa perlu memahami bahwa proses menyiapkan diri menjadi generasi penerus untuk calon pemimpin masa depan dimulai sejak sekarang dengan beberapa tahapan mengasah potensi diri. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dengan :

(1) Menjaga moralitas dalam kehidupan kampus dan kepribadian.

Perlu ditanamkan sikap integritas, komunikatif  cerdas serta berani ambil peran dan menempa diri dalam pembinaan rohani. Hal ini selayaknya perlu diperhatikan oleh seorang mahasiswa, karena jelas bahwa hal ini sangat bermanfaat untuk membentuk mahasiswa yang unggul dalam segi moralitas, sehingga dapat menjadikan mahasiswa yang berkualitas dan berkuantitas, memiliki pola pikir yang baik dan positif dalam bertindak, dan tentunya menjadi panutan yang baik tidak hanya untuk lingkungan di sekitar tetapi juga untuk masyarakat luas.

(2) Menjadi aktivis pergerakan yang aktif berorganisasi, memiliki kemampuan dalam manjemen SDM, logistik, keuangan dan serta andal dalam public speaking untuk melakukan perubahan positif di lingkungan dalam dan luar kampus. Menjadi seorang mahasiswa merupakan peluang yang sangat besar untuk memberikan kontribusi nyata mereka sebagai bentuk kepedulian akan masyarakat luas sebagai aktivis (relawan ) di berbagai kegiatan sosial. Dengan bermodalkan semangat, ilmu yang dikuasai, public speaking yang dimiliki tentunya akan menempa/membentuk kepribadian mahasiswa menjadi “multi unggul”. Tidak hanya meningkatkan sikap kepedulian mereka, akhlak yang baik, tetapi juga tentunya membantu mereka untuk mengasah potensi yang dimiliki melalui penambahan ilmu serta softskill yang bermanfaat selama menjadi relawan/aktivis di berbagai kegiatan sosial.

(3) Menjadi aktivis berprestasi yang memiliki ide inovatif dalam bidang keilmuannya. Dalam hal ini, ternyata seorang mahasiswa tidak hanya memperhatikan tahapan untuk menjadi lebih aktif dalam kegiatan yang bersifat sosial sehingga menjadikan dirinya sebagai aktivis. Bahkan, akademikpun juga menjadi salahsatu indikator yang utama selain perbaikan akhlak dan pembinaan moralitas. Menjadi mahasiswa yang memiliki pola pikir yang maju dalam segala hal tentunya harus memiliki ilmu yang berkecukupan pula bahkan seharusnya lebih dari itu. Mengapa akademik begitu penting? Karena, dengan ilmu yang ada, mahasiswa dapat memanfaatkan kemampuannya tidak hanya dari aspek sosial namun juga dapat berkontribusi dalam pekerjaan tertentu yang terkait dengan keilmuan yang ia kuasai. Memiliki inovasi – inovasi yang baru untuk menghasilkan produk – produk baik berupa materi maupun non-materi yang dapat menunjang mahasiswa tersebut untuk mempermudah segala kegiatannya bahkan dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan dirinya dalam beberapa kegiatan sosial.

(4) Mempunyai kebanggaan terhadap almamater yang memiliki komitmen dalam mengembangkan universitas di kancah regional, nasional dan internasional. Pada poin ini, mahasiswa yang berdedikasi juga harus memiliki tujuan sebagai wujud nyata akan kebanggaannya terhadap universitas yang sdang ia jalani sebagai seorang mahasiswa. “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada kamu, tetapi tanyakan pada dirimu apa yang bisa kamu berikan untuk negara”. Kutipan ini tentunya menggambarkan kiprah seorang mahasiswa untuk memberikan kontribusi tidak hanya pada dirinya sendiri tetapi juga oranglain bahkan akan berguna bagi masyarakat luas di Indonesia. Jelas bahwa, seorang mahasiswa harus memiliki  mindset yang terus berkembang untuk memberikan yang tebaik bagi almamater universitasnya dan tidak menuntut apa yang harus diberikan oleh universitas terhadapnya. Melalu kontribusinya sebagai mahasiswa yang berdedikasi terutama dalam segi akademik dan prestasinya, tentu akan membawa nama baik almamater universitasnya ke panggung dunia untuk membuktikan bahwa mahasiswa saat inipun masih dan akan terus berprestasi membawa nama harum Bangsa Indonesia. Dan dengan hasil yang positif seperti ini, akan menjadikan mahasiswa Indonesia memang telah membuktikan keunggulannya dan kontribusi nyata mereka dalam berbagai bidang dan secara tersirat telah membantu membangun kembali yang memiliki kualitas dan kuantitas yang sangat baik melalui generasi Indonesia berprestasi.

(5) Visioner

Mahasiwa yang berpikiran maju dan mampu manganalisis jauh ke depan dan tidak hanya berakhir kuliah 4 tahun. Apa yang anda lakukan hari ini mempengaruhi masa depan anda. Mahasiswa seharusnya melengkapi kemampuan dirinya untuk selalu melihat kedepan, mempunyai peta hidup yang jelas dan terstruktur. Ini merupakan poin terakhir yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa sebagai calon generasi penerus masa depan bangsa kelak. Menempatkan dan memantaskan diri untuk menjadi calon pemimpin yang akan menghidupkan kembali bangsa ini melalui pemikiran yang maju atau sikap visioner yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Dengan terlatihnya sikap visioner yang ada, tentunya akan menghasilkan generasi yang tidak hanya berdedikasi dalam kegiatan aktivisnya, prestasi akademik, tetapi juga memiliki kualitas yang baik untuk berpikir maju memberikan inovasi – inovasi yang terbaik melalui peta pemikiran yang ia miliki. Dalam hal ini, akan sangat berguna bagi pembangunan kualitas dan kuantitas negara Indonesia melalui pemikiran – pemikiran yang bermanfaat untuk seorang mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam niatnya untuk memajukan Negara Indonesia di segala bidang.

Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat, mahasiswa seyogianya memiliki peran yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam fungsi agent social of change, agent social control, and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.

Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku di sekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan di lapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat. Mahasiswa harus memahami tugas dan fungsinya sebagai orang yang beraktivitas di perguruan tinggi, diharapkan mampu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni melaksanakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi.

Sebagai generasi penerus, mahasiswa diharapkan mampu menjadi manusia modern, yang mempunyai ciri-ciri antara lain : lebih mudah menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan, lebih ahli dalam menyatakan pendapatnya, memiliki rasa tanggungb jawab, lebih berorientasi ke masa depan, lebih mepunyai kesadaran mengenai waktu, organisasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Dalam kaitan pembentukan manusia modern itulah kita melihat betapa pentingnya peranan perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan formal di negara kita yang hendaknya dapat menghasilkan tenaga-tenaga ahli dan dapat pula mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Spesifik pada konsep Indonesia Berdaya memiliki definisi bahwa Indonesia mempunyai kemamuan, berkekuatan, dan bertenaga dalam segala bidang. Tentunya untuk mewujudkan Indonesia yang Berdaya secara merata bukanlah suatu hal yang sulit jikalau semua lapisan masyarakat dapat saling bahu – membahu dan bersinergi, menyatukan visi dan misi untuk mewujudkan konsep nyata Indonesia Berdaya tidak hanya dalam segi kualitas tetapi juga dari segi kuantitas. Salah satu indikator dari keberdayaan masyarakat Indonesia adalah kemampuan dan kebebasan untuk membuat pilihan yang terbaik dalam menentukan atau memperbaiki kehidupannya. Mulai dari aspek pembangunan kualitas dan kuantitas hidup manusia yakni aspek pendidikan. Adalah hal yang utama untuk diperhatikan demi meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup masyarakat Indonesia. Berdasarkan informasi yang menunjukkan bahwa hanya ¼ dari masyarakat Indonesia yang mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan yang layak di sini memiliki maksud bahwa pendidikan yang memang berkualitas dari segi sumberdaya pendidik, fasilitas sarana dan prasarana, serta masyarakat yang hidup di lingkungan sekitar lembaga pendidikan tersebut. Efek yang timbul apabila pendidikan di Indonesia dapat dibenahi dengan baik tentunya akan berdampak baik pula pada peningkatan kualitas dan kuantitas manusia Indonesia misalnya peningkatan moral yang baik, penambahan ilmu yang bermanfaat, dan yang pastinya akan mewujudkan generasi yang berprestasi dalam segala hal yang bersifat positif.

Aspek lainnya adalah perekonomian. Tentunya menjadi hal yang lumrah dan tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat perekonomian di Indonesia termasuk dalam kategori yang rendah jika dibandingkan dengan negara yang mempunyai kategori sebagai negara maju. Hal ini terjadi karena kualitas moral dan pendidikan yang kurang menunjang untuk memperbaiki perekonomian pada beberapa lapisan masyarakat menengah ke bawah. Namun, tidak dipungkiri pula hal ini terjadi karena sikap acuh tak acuh yang ditunjukkan oleh lapisan masyarakat menengah ke atas akan peningkatan perekonomian demi kepentingan pribadi semata. Tingkat kepedulian mereka akan nasib masyarakat yang miskin sangat jauh dari kata peduli. Melalui poin –poin ini, jelaslah bahwa nyatanya selama bertahun – tahun perekonomian di Indonesia tidak pernah membaik bahkan terus memburuk dalam segala aspek.

Selepas dunia kampus, kita sebagai mahasiswa akan dihadapkan pada tiga sektor untuk berkontribusi yaitu sektor publik (PNS, Menteri, Diplomat), sektor privat (swasta) dan sektor ketiga (LSM). Menghadapi ketiga sektor tersebut harus dimulai sejak sekarang, dengan melakukan berbagai persiapan sesuai tahapan-tahapan diatas. Persiapan itu diperlukan agar saat kita sudah masuk dalam salah satu sektor tersebut kita bisa menjadi orang yang berguna dan bertanggungjawab. Berjiwa sosial tinggi dan mampu menghadapi godaan materi dan non materi.

Dimulai kontribusi mahasiswa dalam sektor publik yaitu PNS, Menteri, dan Diplomat. Melalui profesi – profesi ini akan sangat membantu kiprah mahasiswa untuk memberikan wujud nyatanya dalam kepemimpinan membentuk Indonesia yang berdaya. Dunia kerjanya akan membantu seorang mahasiswa dalam menyalurkan aspirasi, ide, visi, melalui inovasi – inovasi mereka untuk melakukan perbaikan demipeningkatan kualitas hidup masyarakat banyak. Misalnya saja, melalui profesi sebagai diplomat, mahasiswa dapat berperan penting untuk berbicara banyak di kancah dunia mengenai pembangunan yang terus digalangkan oleh Indonesia. Dampak yang baik di timbulkan tentunya untuk melakukan diplomasi yang baik dengan negara lain membentuk kerjasama dalam bidang pendidikan, perekonomian, sosial, pertahanan dan keamanan, dan lain – lain.

Kontribusi yang lain dapat diaplikasikan melalui sektor privat atau swasta. Dengan profesi ini, mahasiswa akan memanfaatkan ilmu yang telah di dapatkannya untuk terus membangun dan memberikan inovasi pada perusahaan ataupun sektor swasta lainnya. Melalui sektor ini, tentunya memiliki visi dan misi tertentu yang hendak dicapai. Bukan hanya untuk memajukan sektor tersebut, tetapi juga untuk memberdayakan kepentingan masyarakat banyak. Sehingga peran mahasiswa yang melakoni sektor ini, akan sangat berperan untuk membantu poin – poin syarat dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya.

Dan sektor yang ketiga adalah sektor LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Adalah hal yang lumrah bagi kita sebagai masyarakat luas mendengar dan menyaksikan aktivitas – aktivitas sosial yang digeluti dan didominasi oleh mahasiswa. Hal ini terjadi karena, pengalaman mahasiswa selama menjalani dunia perkuliahan yang telah dan ikut membangun, memberikan tenaga, ide, dan materialnya dalam kegiatan / organisasi yang tedapat didalam kampus.  Melihat fakta ini, tentunya akan menjadi mindset yang tertanam pada diri mahasiswa bahwa menggeluti dunia sebagai aktivis dalam masyarakat adalah suatu hal yang menyenangkan dan membanggakan karena dapat memberikan kontribusi yang baik untuk kepentingan masyarakat banyak. Dengan semangat yang terus meningkat dan visi yang terus dikembangkan untuk maju, menjadi penunjang utama seorang mahasiswa untuk terus mengasah potensinya melalui sektor LSM ini. Banyak hal yang dapat diberikan sebagai wujud nyata mahasiswa yang terus berusaha untuk menempatkan dan memantaskan diri sebagai calon pemimpin bangsa, misalnya membantu mengembangkan kegiatan perusahaan produksi rumahan yang digalakkan oleh para ibu – ibu rumah tangga dengan membagikan ide melalui inovasi yang kreatif serta tenaga bahkan material, membantu memberikan tenaga untuk membantu korban – korban bencana alam, memberikan kontribusi yang pada peningkatan kesehatan untuk beberapa rumah sakit di daerah terpencil dan tertinggal, memberikan pendidikan yang berkala untuk sekolah – sekolah di pedesaan yang membutuhkan, dan masih banyak kegiatan sosial lainnya yang dapat di lakukan sebagai wujud nyata rasa peduli kita terhadap semua lapisan masyarakat demi membangun Indonesia yang berdaya.

Melalui tulisan ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kiprah mahasiswa dalam kepemimpinan menuju indonesia berdaya adalah hal yang perlu diwujudkan dan ditingkatkan dalam segala aspek. Mengingat bahwa mahasiswa merupakan calon generasi penerus para pemimpin bangsa yang selayaknya memenuhi peran yang kompleks yakni agent social of change, agent social control, and iron stock dalam berbagai sektor sebagai konkret atas kontribusi mahasiswa yang memiliki visi sebagai calon pemimpin yang berfungsi untuk menghidupkan Bangsa Indonesia menjadi Indonesia yang Berdaya dan bukan di hidupkan oleh Bangsa itu sendiri.

REFERENSI          :

http://google.com/mahasiswa-harus-mampu-jadi-pemimpin.html

http://bem.unair.ac.id/2012/08/05/menggagas-pemimpin-indonesia-masa-depan/

That’s the Power of Positive Thingking!

“Always start yourday with positive think”

??????????

Selalu mulai harimu dengan berfikir positif 🙂 kutipan kecil yang selalu saya dapatkan dari guru yang selalu jadi sumber inspirasi saya, mulai dari menulis, berfikir maju, dan segala kegiatan ilmiahnya. Kalimatnya memang mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk sebagian orang, bukan hanya saya mungkin juga anda yang sedang membaca tulisan saya saat ini. Awalnya memang sangat sulit mungkin beberapa orang berfikir, apa untungnya mempertahankan sikap berfikir positif? Ribet mas – mbak bro! –”
Oke, ada komentar yang lain?

Ternyata belajar untuk memulai berfikir positif bukanlah hal yang sulit. Mulai belajar berfikir positif dari hal – hal yang sifatnya sederhana, misalnya saja berfikir positif tentang apa yang akan terjadi pada hari ini di ruang kuliah anda, di kantor anda, atau dimanapun berada. Ternyata memang benar, memulai sesuatu dengan berfikir positif akan lebih membuat hari anda terasa lebih bahagia dan menyenangkan. Terutama saat mengerjakan aktivitas yang anda lakukan pada saat itu juga. Seperti beberapa referensi buku yang saya baca mengenai proses berfikir, fikiran positif dan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari. Dalam buku Dr. Ibrahim Elfiky (Seorang Motivator Muslim Dunia) menyatakan kuranglebih bahwa segala sesuatu yang kita lakukan merupakan hasil dari proses berfikir seseorang. Misalnya saja, jikalau anda berfikir anda mampu untuk meraih prestasti yang baik pada bidang yang anda segani dengan alasan bahwa anda ingin menaklukan bidang tersebut, ternyata bisa! Kenapa?
Dalam ilmu psikologi, pikiran dapat mempengaruhi segala aspek yang ada pada dalam dan luar tubuh manusia. Pikiran dapat memengaruhi intelektual seseorang. Benarkah? Dalam bukunya yang berjudul Terapi Berpikir Positif, lewat tulisannya, Dr. Ibrahim Elfiky, mengatakan :
“Akal seseorang bekerja sesui dengan arahan. Pikiran apa pun yang sedang dipikirkan seseorang akan diterima oleh akal dan ia bekerja ke arah pikiran itu.”
Maka jelas bahwa, jika anda berpikir gagal, maka bersiaplah untuk menerima kegagalan itu. Sampai kapanpun ketika pikiran negatif tentang datangnya kegagalan terus menghantui anda. Setelah melalui pemikiran yang panjang dan logis, flashback ketika saya melewati masa kegagalan saya 2 tahun yang lalu 🙂 Karena saya berpikir bahwa akan sangat jauh untuk menjadi seorang mahasiswi fakultas kedokteran, maka jelaslah jauh pula kesempatan saya untuk menggapai impian itu. Ini disebabkan mindset yang sudah tertanam SEBELUM saya berusaha dan mencoba. That’s a failure, guys! Don’t try this at your life :p

But, surely…ada banyak hal positif yang dihasilkan ketika menjadi pemikir yang positif.
Mari sedikit kita telaah :
Pemikir positif tentunya akan memiliki pikiran yang jernih.
Pikiran yang jernih akan berkesinambungan dengan hati yang bersih pula.
Hati yang bersih akan melahirkan sikap – sikap baik dan positif.
Sikap baik dan positif melahikan hubungan sosial dengan individu disekeliling kita 🙂
Hubungan sosial yang baik akan mempermudah setiap aktivitas kuliah, kerja, dan sebagainya.
Ketika semua tercapai dengan mudah, InsyaAllah akan mempermudah untuk menggapai cita – cita tentunya atas seizin-Nya.
Ibadah menjadi lebih tenang, hidup bahagia, aktivitas lancar, lalu apa lagi yang kita tunggu?
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Al-Ra’d : 11)